Kabarterkini.co.id, Natuna – Sejumlah organisasi kepemudaan Natuna, membacakan surat terbuka dalam malam syukuran dan apresiasi pelepasan 238 WNI dari Wuhan, Tiongkok yang di observasi di Hanggar Barat Bandara Lanud Raden Sadjad Ranai, Ahad 2 Februari lalu. Salah satu poin surat terbuka dibacakan mereka pada malam syukuran di Gedung Sri Srindit Ranai, Sabtu 15 Februari 2020 itu, meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menetapkan kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini, menjadi provinsi khusus.
Sementara malam syukuran 238 WNI, di observasi selama 14 hari di Hanggar Barat Bandara Lanud Raden Sadjad Ranai, agar dinyatakan sehat, tidak terjangkit virus Corona sedang mewabah di Wuhan. Yang sebelumnya, dalam penetapan observasi, sempat mendapat penolakan masyarakat Natuna. Karena mereka merasa penetapan itu, secara tiba-tiba tanpa sosialisasi, atau koordinasi pada Pemerintah Kabupaten Natuna.
Padahal sebelum Natuna sebagai kawasan observasi, Pemerintah RI telah mempersiapkan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, atau Asrama Haji Batam, sebagai kawasan observasi. Apalagi kedua kawasan itu, mempunyai fasilitas rumah sakit terlengkap di Indonesia. Berbeda dengan Natuna, mempunyai rumah sakit hanya tipe c, alias minim sarana prasarana kesehatan.
Lalu, apa poin-poin surat terbuka atas nama masyarakat Natuna, dibacakan Ketua KNPI Natuna Haryadi itu, berikut poinnya:
1. Menjadikan Natuna sebagai Poros Maritim NKRI dan membangkitkan Kejayaan Jalur Sutera di Laut Natuna Utara.
2. Membangun fasilitas dan memberdayakan pemuda-pemudi Natuna agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan daerah dan bangsa diperbatasan ujung utara NKRI.
3. Memberikan perlindungan terhadap ekosistem Laut Natuna Utara dan perlindungan terhadap kearifan lokal nelayan Natuna serta pemberdayaan UKM masyarakat.
4. Menjadikan Sekolah Tinggi Agama Islam Natuna menjadi Universitas Negeri dan membangun Politeknik Maritim di Natuna guna peningkatan sumberdaya manusia Natuna sebagai masyarakat maritim di daerah terluar NKRI.
5. Membangun rumah sakit bertaraf Internasional di Natuna.
6. Membangun Infrastruktur pariwisata di Natuna.
7. Membangun pabrik pengelolaan cengkeh, kelapa dan karet serta memberdayakan masyarakat petani Natuna.
8. Membangun bandara sipil bertaraf Internasional dan membuka jalur penerbangan Internasional di Natuna sebagai garda terdepan NKRI.
9. Menjadikan Natuna sebagai provinsi khusus dalam rangka mempercepat pembangunan wilayah perbatasan ujung utara NKRI.
Dalam malam syukuran, tampak hadir, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhajir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI Doni Monardo, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Dandim 0318/Natuna Letkol (Czi) Ferry Kriswardana dan Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto. (*andy surya)