
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Lanud Raden Sadjad (RSA) Ranai mengamankan satu pesawat militer asing melintas atau memasuki wilayah udara Natuna, Indonesia. Pesawat terbang jenis cargo milik asing itu, melintas tanpa izin, sehingga dipaksa mendarat di Lanud kabupaten perbatasan ini.
“Pemaksaan mendarat atau force down, salah satu simulasi rutin kita gelar,” kata Komandan Lanud RSA Ranai Kolonel (Pnb) Dedy I.S Salam melalui keterangan tertulis, Rabu 10 Maret 2021. “Ketika ada pesawat terbang asing melintas tanpa izin.”
Force down, menurut Dedy, merupakan bagian dari Operasi Penegakan Hukum Pengamanan Wilayah Udara (Opsgabkumpamwilud) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia.
Diperkuat Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Lalu, Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara yang tertulis, bagi pesawat asing tanpa izin melintas di wilayah kedaulatan NKRI akan diusir atau dipaksa mendarat.
“Latihan force down kali ini, kita menskenariokan laporan Satuan Radar (Satdrad) 212/Ranai mendeteksi objek tidak dikenal dilayar monitor,” terang Dedy. “Rupanya objek tidak dikenal itu, pesawat asing telah melanggar wilayah udara Natuna, lalu dilaporkan ke Kohanudnas di Jakarta.”
Selanjutnya, sambung perwira TNI Angkatan Udara melati tiga emas itu, Kohanudnas memerintahkan Skadron Udara 1 Lanud Supadio melaksanakan shadow terhadap pesawat itu, untuk diforce down di Lanud RSA Ranai.
Setelah mendarat, pesawat digiring menuju apron dengan menggunakan fallow me car dan dikawal ketat Polisi Militer TNI AU (Pomau) Lanud RSA Ranai. Pasukan Pertahanan Pangkalan (Hanlan) Lanud RSA Ranai mengepung pesawat militer cargo asingnya.
“Pilot dan kru pesawat asing itu juga diamankan personel Lanud RSA Ranai,” papar Dedy. “Yang terdiri dari personel Pomau, Intelijen dan Hukum untuk dilakukan investigasi dan interogasi guna mendapatkan data dan informasi diperlukan.”
Sementara dalam pelaksanaan simulasi, Lanud RSA Ranai melibatkan pesawat Boeing AI -7303 TNI AU dari Skadron Udara 5 Wing 5 Lanud Hasanuddin Makassar dan Satrad 212/Ranai.
Sebelum latihan force down dimulai, Dedy menyampaikan kepada seluruh personel agar melaksanakan latihan dengan serius dan sungguh-sungguh serta penuh tanggungjawab.
“Faktor safety di utamakan serta selalu berdoa kepada Tuhan Maha Kuasa agar seluruh rangkaian latihan dapat berjalan aman, lancar dan tanpa kendala,” pesan Dedy. “Apa telah dilatih dapat dijadikan pengalaman dan pedoman dalam melaksanakan tugas ke depan.” (*andi surya)