
JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya mengembangkan komoditas ekspor bidang pertanian dan menyempurnakan skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tujuannya, agar meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.
“Kita tahu pada semester pertama 2021, dari Januari hingga Juni 2021, ekspor sektor pertanian mencapai Rp282 triliun atau USD1,95 miliar. Naik 14,05 persen dibanding 2020, yaitu sebesar Rp247 triliun atau USD1,71 miliar,” jelas Jokowi -biasa disapa- dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021 di Istana Negara, Jakarta, dilansir dari BPMI Setpres, Rabu 25 Agustus 2021.
Sebenarnya, sambung Kepala Negara, masih banyak potensi komoditas ekspor produk holtikultura yang dapat dikembangkan dan memberikan nilai tambah bagi para petani, seperti porang, sarang burung walet dan edamame.
“Saya melihat di lapangan, porang sangat menjanjikan. Pasarnya sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang didorong sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik atau makanan lainnya,” ucap Jokowi.
Sektor pertanian, menurutnya, dapat memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan di sektor pertanian harus dihadapi serius.
“Kita harus menggarapnya, bukan hanya meningkatkan nilai tukar petani dan kesejahteraan petani, tetapi menghasilkan sebuah lompatan. Sehingga sektor pertanian memiliki kontribusi semakin besar dalam mengerakkan mesin pertumbuhan ekonomi,” tutur Jokowi.
Selanjutnya, menurutnya, kelembagaan petani dalam model klaster perlu diperkuat dan akses pemasaran melalui kemitraan dengan industri perlu diperluas. Badan Usaha Milik Petani (BUMP), baik koperasi atau BUMDes perlu dikembangkan dari pasca panen.
“Kita harus terus menyempurnakan skema penyaluran KUR, terutama bidang pertanian yang dianggarkan sebesar Rp70 triliun pada 2021 dari total KUR keseluruhan sebesar Rp253 triliun. KUR harus bisa dimanfaatkan, seperti dalam pengadaan rice milling unit. Sehingga KUR dapat dirasakan manfaatnya bagi petani,” ucap Jokowi.
“Kepada para menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk memperkuat pendampingan bagi petani. Manfaatkan teknologi termasuk platform digital untuk mendorong peningkatan produktivitas petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan,” katanya lagi. (*sonang)