
TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-76. Upacara berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Kepri, Rabu 10 November 2021.
Tampak adir dalam upacara, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Muhammad Ali, Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Kapolda Kepri Irjen Pol. Aris Budiman, Kajati Kepri Hari Setiyono, Danrem 033/Wira Pratama Brigjend TNI Jimmy Ramoz Manalu serta Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan.
Tampak juga, Kepala Zona Kamla Maritim Barat Laksamana Pertama Hadi Pranoto, Danlanud RHF Tanjungpinang Kolonel (Pnb) A. Donie P, Kaban Pers Guskamla Koarmada I Letkol Ali Subhan, para pimpinan instansi vertikal, Kepala LVRI Kepri, para Asisten Pemprov Kepri, Staf Ahli, Staf Khusus dan Kepala OPD Pemprov Kepri.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dalam amanatnya, dibacakan Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak para peserta upacara untuk mengenang para pendahulu, seperti para pahlawan, para perintis kemerdekaan dan para pendiri Republik Indonesia.
“Melalui peringatan Hari Pahlawan ini, mari kita bersama-sama bahu membahu dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggungjawab serta penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara sesuai kemampuan dan profesi masing-masing,” kata Ansar.
Sesuai tema ‘Pahlawanku Inspirasiku’, sambungnya, harus membawa semangat, tekad dan keyakinan, para pahlawan dapat menginspirasi dan menggerakkan semua elemen mengemban misi bersejarah ‘mengalahkan’ musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas.

Dalam amanat itu juga mengingatkan, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan harus dicontoh. Dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan.
“Para pahlawan kita dengan gagah berani memilih melawan bombardir dari kapal perang dan pesawat tempur serta tank dan senjata canggih musuh, walau pun dengan bambu runcing. Dengan keyakinan yang tinggi mempertahankan kemerdekaan,” ungkap Ansar.
Yang berbalut semboyan Merdeka atau Mati. Karena, menurutnya, jiwa persatuan tidak menanyakan asal-usul dan semangat pantang menyerah ini harus di resapi dan lestarikan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan dan ancaman apapun.
“Bangsa Indonesia mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Karena Indonesia mempunyai sumber daya alam melimpah dan letak geografis strategis,” kata Ansar.
“Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki “bonus demografi”, yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal. Dalam periode ini akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif bermanfaat memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” katanya lagi. (*juwono)