Kabarterkini.co.id, Natuna – Seminggu terakhir, ruang kerja Bagian Kerjasama Setda Natuna, lantai 1 Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai, terlihat sibuk. Tampak sejumlah pegawainya, kerja lembur hingga tengah malam.
“Besok, siap data usulan rencana pembangunan, kita segera bawa ke Jakarta,” kata Kepala Bagian Kerjasama Setda Natuna Ronnie Indra diruang kerjanya, Jumat malam 6 Maret 2020. “Tapi rencana pembangunan di usul tidak memakai dana APBD maupun APBN.”
Nah loh, membangun Natuna tidak memakai anggaran daerah atau negara. Lalu, anggaran mana dipergunakan? Menurut Oni, sapaan akrabnya, anggaran luar negeri, target utama, salah satu Amerika Serikat.
“Kalau anggaran dari Amerika telah lama kita usul. Negeri Paman Sam itu, berkeinginan membangun Bandara Sipil skala Internasional serta Pelabuhan Marina,” ungkapnya. “Draf usulan hari ini, akan kita buat dari pariwisata dan perikanan.”
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna Kardiman hadir di ruang Bagian Kerjasama ini, mengantar data sesuai tugas, pokok dan fungsi dinasnya, yaitu: bidang kepariwisataan dan kebudayaan.
“Ada sejumlah usulan akan di bawa Pak Oni ke Jakarta,” ungkap Kardiman. “Kita berharap usulan rencana pembangunan ini mendapat respon Pemerintahan Amerika.”
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal dalam beberapa pertemuan dengan sejumlah elemen masyarakat mengatakan, salah satu agenda Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Amerika Serikat mengenalkan Natuna kepada Presiden Donald Trump.
“Insya Alloh, kedepan Natuna akan semakin maju,” sambutan Ketua DPW Partai Amanat Nasional Kepulauan Riau (Kepri) itu, saat membuka secara resmi Musrenbang Natuna di Gedung Sri Srindit Ranai, Selasa malam 3 Maret lalu. “Cukup banyak rencana pemerintah pusat membangun kabupaten perbatasan ini.”
Misal, ungkap Hamid, rencana pembangunan Bandara Sipil Internasional dan Pelabuhan Samudera. Jadi ia optimis usulan Otonomi Khusus Kepulauan Natuna bakal terwujud. Melihat, program-program pembangunan dilakukan pemerintah pusat.
“Kalau bicara provinsi khusus, bukan tupoksi kami,” kata Oni, ketika ditanya tentang statmen Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal. “Kerja kami menerobos ke sejumlah Kementerian atau Kedubes asing, menggerakan roda pembangunan kabupaten perbatasan ini.”
Contoh, pihaknya sedang mempersiapkan videotron tentang pariwisata dan kebudayaan Natuna. Video satu menit ini, akan terus tayang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Inggris.
“Kita telah loby KBRI di Inggris. Mereka bersedia, tayangkan tentang potensi pariwisata Natuna setiap hari diruang tunggu kantornya,” papar Oni. “Penayangan itu, tidak dikenai bayar alias gratis.”
Videografer Tanjungpinang, Cano siap menggarap video tentang pariwisata dan kebudayaan Natuna. Ia terpanggil membantu, demi kemajuan pariwisata di kabupaten perbatasan ini.
“Saya sudah lama kenal Pak Oni. Saya ingin membantu,” kata ahli videografi ini. Semoga video saya garap nanti, bisa sedikit menggalakan pariwisata Natuna.” (*andy surya)