
Kabarterkini.co.id, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 91 tahun 2019. Upacara terselenggara di halaman Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur, Jum’at pagi 20 Desember 2019.
Upacara diawali pengibaran bendera Merah Putih, serta pembacaan sejarah singkat Hari Ibu. Sedangkan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal bertindak sebagai Inspektur Upacara. Sementara, Murni, utusan dari Dinsos PPPA Natuna bertindak sebagai pemimpin upacara.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gusti Ayu Bintang Darmawanti dalam kesempatan amanat, dibacakan Hamid Rizal mengatakan, Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Setelah dikukuhkan dengan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Tema sentral Kongres Perempuan itu, memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan anak, poligami dan pendidikan perempuan.
Jadi hakekat peringatan Hari Ibu setiap tahun adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu. Sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan.
Pergerakan perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan bersejarahnya, ditetapkan setiap 22 Desember sebagai hari nasional.
Tidak lupa, Gusti Ayu mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya peringatan Hari Ibu pada tujuh pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
“Perempuan Indonesia masa kini, perempuan yang harus sadar mempunyai akses dan memiliki kesempatan sama dengan pria untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggungjawab pria dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung semua pihak,” pungkasnya. (*red)