
TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menegaskan, jika tidak ada aral melintang, mulai Fabruari atau Maret 2022, operasi pemasangan ring jantung sudah bisa dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang. Selain itu, mulai April 2022, RSUD RAT Tanjungpinang akan membuka pelayanan operasi 10 jenis penyakit, terutama operasi jantung.
“Ini merupakan salah satu terobosan kita lakukan. Banyak sekali masyarakat mengeluh, karena selama ini pasien penyakit jantung harus di rujuk ke Jakarta dan bahkan keluar negeri. Mereka habiskan biaya akomodasi dan transportasi tidak sedikit, belum lagi biaya berobatnya. Dengan adanya pelayanan penyakit jantung di Rumah Sakit Ahmad Thabib ini semoga memudahkan masyarakat Kepri akan berobat,” kata Ansar Ahmad, Selasa 30 November 2021.
Untuk peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Raja Ahmad Thabib, terutama untuk penyakit jantung, sambung Ansar, hari ini telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Layanan Umum Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (BLU-RSJPDHK) dengan RSUD Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang di Jakarta.
Kerja sama antara rumah sakit pusat rujukan nasional untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dengan rumah sakit milik Pemprov Kepri ini meliputi Jejaring Rujukan Pelayanan, Pengembangan Layanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Serta Penelitian di Bidang Jantung dan Pembuluh Darah.
“Kita berharap dengan ditandatangani perjanjian kerja sama ini maka pelayanan kesehatan jantung terpadu di Kepri dapat terwujud. Apalagi RSUD Raja Ahmad Thabib saat ini merupakan Rumah Sakit Tipe B di regional 3 dan merupakan Rumah Sakit Rujukan bagi masyarakat Kepri,” papar Ansar.
Pertimbangan geografis dan keterbatasan akses fasilitas layanan jantung di Batam yang masih melalui jalur laut, menurut mantan anggota DPR RI itu, menjadi salah satu pertimbangan dibutuhkan pelayanan jantung terpadu di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.
“Kepri daerah kelautan, akses kita kemana-mana harus menggunakan transportasi laut. Sementara kondisi laut sangat bergantung dengan cuaca. Maka dari itu, kita pandang ini menjadi masalah dan perlu di cari solusinya bersama-sama. Alhamdulillah MoU, mulai 2022 kita sudah melayani operasi terbuka untuk 10 jenis penyakit dalam, termasuk operasi dan pasang ring jantung,” kata mantan Bupati Bintan ini.
Berdasarkan data, lanjut Ansar, jumlah kasus penyakit jantung koroner cukup tinggi di Kepri, yakni 50-60 persen kunjungan rawat jalan dan 60-70 persennya kunjungan rawat inap. Sehingga dengan tersedianya pelayanan jantung terpadu nantinya dapat mempermudah masyarakat Kepri menjangkau pelayanan ini.
Namun, dalam proses menuju harapan ini, masih banyak poin-poin harus dibenahi dan dipenuhi. Terutama dalam hal ketersediaan tenaga dokter spesialis dan tenaga pendukung, sarana dan prasarana serta akses menuju fasilitas tersebut.
“Kita akan mendukung penuh proses kerjasama ini. Saya sangat berterima kasih dengan adanya kerjasama dalam pelayanan jantung ini diharapkan dapat membantu terwujudnya pelayanan jantung terpadu prima di Kepri” ungkapnya.(*juwono)