TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menerima audiensi rombongan Suku Laut Kabupaten Lingga. Audiensi berlangsung di aula mini Asrama Haji Tanjungpinang, Senin 18 Juli 2022. Sebelum bertemu Ansar, rombongan itu telah berjumpa Sekdaprov Kepri Adi Prihantara.
“Kami ingin berjumpa Pak Gubernur, mau menyampaikan aspirasi agar menetapkan melalui perda tentang tanah adat atau ulayat di Kabupaten Lingga. Karena penetapan ini sangat berpengaruh pada kesejahteraan penduduk Lingga termasuk Suku Laut,” kata salah seorang rombongan Suku Laut Kabupaten Lingga.
“Kami tidak ingin terjadi praktik jual beli lahan tanah adat atau ulayat di Kabupaten Lingga. Lalu, masalah pertambangan pasir laut yang sangat berpengaruh besar pada hasil tangkapan nelayan,” katanya lagi, dan diamini seluruh rombongannya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad berkomitmen memperhatikan kesejahteraan masyarakat Kepri, termasuk suku laut dan masyarakat pesisir lainnya. Salah satunya pembahasan penetapan Perda Tanah Adat dan Tanah Ulayat di Kabupaten Lingga.
“Kita akan pelajari peraturannya, apakah ada perda mengenai hal yang sama di daerah lain? Kita perlu juga referensi akademis dari asal usul keturunan, supaya sejarah menjadi satu alur dan tidak membingungkan,” ungkap Ansar.
Sebab, menurutnya, sudah terlalu banyak kelompok-kelompok tertentu yang “mengklaim” silsilah dan asal usul keturunan Kesultanan Riau Lingga. Sehingga berpotensi menimbulkan konflik pada saat penetapan Perda Tanah Adat dan Tanah Ulayat di kabupaten itu.
“Beri kesempatan pada kami untuk membahasnya. Saya akan cari referensi hukum, jangan sampai ditetapkan tanah adat dan ulayatnya malah menimbulkan masalah kemudian hari. Kita harus dudukkan betul-betul,” ujar Ansar.
Tidak lupa, ia memaparkan program kerjanya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Suku Laut, terutama berada di Kabupaten Lingga. Pihaknya akan menganggarkan sekitar Rp7 miliar pada APBD 2023 untuk membangun 200 unit rumah dengan konsep swakelola bagi Suku Laut di Kabupaten Lingga.
“Saya berharap ratusan rumah terbangun tahun depan, dengan kualitas terbaik, supaya tahan lama. Saya ingin fokus, bagaimana semua masyarakat pesisir, termasuk Suku Laut, lahan rumahnya bisa bersertifikat hak milik,” pungkas Ansar. (*juwono)